Minggu, 18 Desember 2011

Tugas Media " RANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN





 

BAB I
PENDAHULUAN
A.                  A.        Latar Belakang
Media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arsyad, 2002; Sadiman, dkk., 1990). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware). Sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), bahwa media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media. Pengertian ini sejalan dengan batasan yang disampaikan oleh Gagne (1985), yang menyatakan bahwa media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar.
Banyak batasan tentang media, Association of Education and Communication Technology (AECT) memberikan pengertian tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Dalam hal ini terkandung pengertian sebagai medium (Gagne, et al., 1988) atau mediator, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar -siswa dan isi pelajaran. Sebagai mediator, dapat pula mencerminkan suatu pengertian bahwa dalam setiap sistem pengajaran, mulai dari guru sampai kepada peralatan yang paling canggih dapat disebut sebagai media. Heinich, et.al., (1993) memberikan istilah medium, yang memiliki pengertian yang sejalan dengan batasan di atas yaitu sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
Dalam dunia pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pendidikan (pembelajaran). Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1994) bahwa dengan penggunaan alat bantu berupa media komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang maksimal. Batasan media seperti ini juga dikemukakan oleh Reiser dan Gagne (dalam Criticos, 1996; Gagne, et al., 1988), yang secara implisit menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dalam pengertian ini, buku/modul, tape recorder, kaset, video recorder, camera video, televisi, radio, film, slide, foto, gambar, dan komputer adalah merupakan media pembelajaran. Menurut National Education Association -NEA (dalam Sadiman, dkk., 1990), media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual beserta peralatannya.
Dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, misalnya dalam teknologi komunikasi dan informasi pada saat ini, media pembelajaran memiliki posisi sentral dalam proses belajar dan bukan semata-mata sebagai alat bantu. Media pembelajaran memainkan peran yang cukup penting untuk mewujudkan kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dalam posisi seperti ini, penggunaan media pembelajaran dikaitkan dengan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media, yang mungkin tidak mampu dilakukan oleh guru (atau guru melakukannya kurang efisien). Dengan kehadiran media pembelajaran maka posisi guru bukan lagi sebagai satu-satunya sumber belajar, tetapi sebagai fasilitator. Bahkan pada saat ini media telah diyakini memiliki posisi sebagai sumber belajar yang menyangkut keseluruhan lingkungan di sekitar pebelajar  hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (kongkret) berdasarkan kenyataan yang ada di lingkungan hidupnya, kemudian melalui benda-benda tiruan, dan selanjutnya sampai kepada lambang-lambang verbal (abstrak). Untuk kondisi seperti inilah kehadiran media pembelajaran sangat bermanfaat. Dalam posisinya yang sedemikian rupa, media akan dapat merangsang keterlibatan beberapa alat indera. Di samping itu, memberikan solusi untuk memecahkan persoalan berdasarkan tingkat keabstrakan pengalaman yang dihadapi pebelajar. Kenyataan ini didukung oleh landasan teori penggunaan media yang dikemukakan oleh Edgar Dale, yaitu teori Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience)
Media pembelajaran merupakan suatu perantara seperti apa yang dimaksud pada pernyataan di atas. Dalam kondisi ini, media yang digunakan memiliki posisi sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi guru (teaching aids). Misalnya alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyususn kembali informasi visual atau verbal. Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan retensi belajar siswa. Sehingga alat bantu yang banyak dan sering digunakan adalah alat bantu visual, seperti gambar, model, objek tertentu, dan alat-alat visual lainnya. Oleh karena dianggap sebagai alat bantu, guru atau orang yang membuat media tersebut kurang memperhatikan aspek disainnya, pengembangan pembelajarannya, dan evaluasinya.
dalam proses belajar mengajar sebaiknya diusahakan agar terjadi variasi aktivitas yang melibatkan semua alat indera pebelajar. Semakin banyak alat indera yang terlibat untuk menerima dan mengolah informasi (isi pelajaran), semakin besar kemungkinan isi pelajaran tersebut dapat dimengerti dan dipertahankan dalam ingatan pebelajar. Jadi agar pesan-pesan dalam materi yang disajikan dapat diterima dengan mudah (atau pembelajaran berhasil dengan baik), maka pengajar harus berupaya menampilkan stimulus yang dapat diproses dengan berbagai indera pebelajar. Pengertian stimulus dalam hal ini adalah suatu “perantara” yang menjembatani antara penerima pesan (pebelajar) dan sumber pesan (pengajar) agar terjadi komunikasi yang efektif.
B.                 Fungsi Media
Menurut Basyaruddin Usman dan H. Asnawir (2002;13-15) :
1.  Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa
2.  Media dapat mengatasi ruang kelas
3.  Media dapat memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya
4.  Media menghasilkan keseragaman pengamatan
5.  Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit dan realistis
6.  Media dapat membangkitkan keinginan dan minat baru
7.  Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar
8.  Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkrit sampai kepada sesuatu yang bersifat abstrak.
Secara umum fungsi media pembelajaran dalam pembelajaran sebagai berikut :
1.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata – kata tertulis atau lisan belaka).
2.                              Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
3.      Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap anak didik. Dalam hal ini media pembeda saran berguna untuk :
a.          Menimbulkan kegairahan belajar.
b.         Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
c.          Memungkinkan anak didik belajar sendiri – sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs berusaha memberikan wawasan secara komprehensif tentang peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Berbagai tradisi dalam ilmu sosial, termasuk konsep, teori, fakta, struktur, metode dan penanaman nilai-nilai dalam ilmu sosial perlu dikemas secara pedagogis, integratif dan komunikatif serta relevan dengan situasi dan kondisi yang berkembang dalam masyarakat.
Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP, 2006 ) menegaskan bahwa melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi Warga Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai. Fenomena kehidupan global di masa mendatang yang penuh dengan tantangan, menuntut mata pelajaran IPS untuk dirancang bisa mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
C.               B.       Media Pembelajaran IPS – SMP/MTs
 Media pembelajaran adalah sarana yang membantu para guru. Jenis media yang bisa dikembangkan dalam pebelajaran materi IPS diantaranya :
1.   Hal – hal yang bersifat visual, seperti slide, bagan, matrik, gambar, peta/atlas dan globe
2.   Suara (audio) baik suara guru ataupun suara kaset.
3.   Suara yang disertai visualisasi (audio – visual) seperti tayangan televisi, film, vidio.

4.   Hal – hal yang bersifat materil, seperti musium, model benda – benda.
5.   Gerak, sikap dan perilaku seperti simulasi, bermain peran.
6.   Barang cetakan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan brosur.
7.   Peristiwa atau cerita kasus yang mengandung dilema moral.    
  
D.        Kriteria Pemilihan Media
            Pemilihan media memperhatikan beberapa aspek antara lain :
1.      Selaras dan menunjang tujuan pembelajaran
2.      Aspek materi
3.      Aspek kondisi siswa
4.      Ketersediaan media
5.      Dapat menjelaskan apa yang akan di sampaikan kepada siswa
6.      Biaya dan pemanfaatan harus seimbang
Hal-hal yang perlu di perhatikan sebelum menggunakan media :
1.      Media merupakan bagian manunggal (integrated) dengan proses atau system mengajar.
2.      Media merupakan sumber dari pada data
3.      Guru harus memahami benar hirarki dari pada jenis dan kegunaan media yang di pakai.
4.      Media yang akan di pakai harus di uji kegunaannya
5.      Penggunanan media harus terorganisir secara sistematis.
6.      Media tersebut harus menguntungkan, memperlancar proses dan merangsang semangat siswa.
 
Setiap media pembelajaran memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing maka diharapkan guru dapat memilih dan menentukan macam-macam media sesuai dengan topik bahasan dan karakteristik materi pelajaran. Agar pemilihan dan penentuan media tersebut bisa efektif, maka perlu mempertimbangkan beberapa kriteria, antara lain:

1. Obyektifitas.
Dalam memilih media perlu meminta saran atau pendapat dari teman sejawat, bukan berdasar kesenangan pribadi guru.

2. Program pembelajaran
P         Penentuan media bisa menunjang pencapaian tujuan program pembelajaran atau
se        sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan.
3. Sasaran program

             Berdasarkan uraian diatas maka dalam pembelajaran IPS untuk tingkat SMP/MTs kelas VII dengan pembahasan materi yang berjudul Keragaman Bentuk Muka Bumi  digunakan media visual berupa buku paket IPS, LKS, Globe, Power Point yang menguraikan isi materi yang akan di sampaikan oleh guru kepada siswa, Pemilihan Power Point ini dengan pertimbangan lebih menarik minat siswa dalam memahami materi ini, mudah di pahami dan sederhana. Sedangkan strategi yang dipilih adalah strategi presentasi dan  pembelajaran kooperatif, dimana siswa dikelompokkan pada kelompok kecil yang berjumlah 4-5 orang.




BAB II
RANCANGAN PEMBELAJARAN

A.    MATERI  PEMBELAJARAN  ( PERTEMUAN I )

      1.   PROSES ALAM ENDOGEN TERHADAP PEMBENTUKAN MUKA BUMI.
Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar permukaan bumi. Tenaga ini mempunyai sifat merusak permukaan bumi.

a. Proses Alam Endogen
Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief muka bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi. Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas yang berasal dari inti bumi.
Perhatikanlah gambar lapisan bumi dibawah ini.


Keterangan:
Lapisan Inti: cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga lapisan Nife).
Lapisan Astenosfer: merupakan lapisan kedua yang melapisi lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun, mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima).
Lapisan Litosfer: merupakan lapisan lebih kental dengan suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan mantel bumi.
Kerak Bumi: padat dan keras, menempel pada mantel bumi, mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial).
Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin, dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan mantel. Kita juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan terus-menerus dari lapisan Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah vertikal (konveksi) pada lapisan mantel. Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk kulit bumi yang terapung di atasnya.
Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas. Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat dan dingin yang menujam ke bawah akan meleleh dan berubah menjadi magma serta mengeluarkan energi. Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan tumpukan energi. Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut.
(1) Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung (disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme.
(2) Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut vulkanisme.
(3) Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian besar, energi tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala ini disebut seisme.

b. Proses Alam Eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan relief permukaan bumi berubah. Proses perubahan muka bumi dapat berlangsung secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat merusak bentuk permukaan bumi.

 
B.  RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sebelum melaksanakan pembelajaran perlu disusun RPP agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.


C. PERANCANGAN MEDIA SOFTWARE PRESENTASI dengan POWER POINT
Para guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap siswa mereka. Strategi pengajaran yang di pilih oleh para guru mempengaruhi hasil belajar siswa. Oleh karena itu, para guru harus selektif dalam pilihan. Dasar teori dan penelitian mengenai pengajaran menunjukkan bahwa guru bertindak sebagi pemandu untuk meningkatkan pembelajaran siswa (Marzano, Pickering, & Pollock, 2001).  Strategi pengajaran yang di gunakan para guru di ruang kelas mewakili berbagai perspektif teori belajar.

Presentasi
            Dalam sebuah presentasi, sebuah sumber menyajikan, mendramatisasi atau menyebarkan informasi kepada pemelajar. Komunikasi dikendalikan oleh sumber, dengan respons segera yang terbatas atau interaksi dengan pemelajar. Seorang guru yang menyajikan presentasi mungkin menyelipkan pertanyaan, dan para siswa dapat secara langsung menjawabnya atau diharuskan menjawab. Dapat juga para siswa bisa bertanya ketika bahan pengajaran sedang di sajikan. Guru bisa memilih untuk mengendalikan interaksi didalam presentasi. Sumber informasi juga bisa berupa buku ajar, situs internet dll.

Keuntungan Strategi Presentasi :
·            Menyajikan (hanya) sekali ; informasi yang disajikan sekali saja bagi seluruh siswa untuk mendengarkannya.
·            Strategi Mencatat ; siswa bisa menggunakan sejumlah strategi mencatat untuk menangkap informasi yang disajikan.
·            Sumber Infomasi ; sumber daya tekhnologi dan media bisa bertindak sebagai sumber informasi berkualitas.
·            Presentasi siswa ; para siswa bisa menyajikan informasi yang telah mereka pelajari keseluruh kelas

Keterbatasan :
·               Sulit bagi beberapa siswa ; tidak seluruh siswa merespons dengan baik terhadap format presentasi untuk mempelajari informasi.
·               Berpotensi membosankan ; tanpa interaksi, presentasi bisa menjadi sangat membosankan.
·               Kesulitan mencatat ; para siswa mungkin harus belajar bagaimana mencatat hal-hal penting dari presentasi.
·               Kesesuaian umur ; para siswa yang berusia lebih muda mungkin mengalami kesulitan mengikuti presentasi yang panjang.

Panduan Perancangan media Presentasi Power Point :

·               Pilihlah jenis huruf, ukuran, dan warna.
 Ukuran huruf sebesar 24 atau lebih besar lagi memudahkan pembacaan.
 Warna teks sebaiknya kontras.
Gunakan huruf kecil semua dan huruf besar semua dengan tepat.
·               Gunakan latar belakang yang polos dan berwarna cerah. Sebagian besar orang merasa bahwa teks yang gelap pada latar belakang yang terang lebih mudah dibaca ketimbang teks yang terang pada latar belakang yang gelap.
·               Letakkan judul berada dirata tengah atau kiri di puncak slide.
·               Gunakan komunikasi yang singkat. Gunakan kata pada setiap slide seminimum mungkin.
·               Gunakan sebuah templateuntuk membuat format visual yang konsisten.
·               Gunakan slide induk untuk membuat format teks yang konsisten.
·               Kurangi fitur yang berlebihan.
·               Gunakan gambar yang sesuai ; hindari gambar yang tidak sesuai dan tidak relevan dengan konten anda.
·               Gunakan transisi yang konsisten
·               Gunakan “bangunan” sederhana
·               Gunakan dengan cermat animasi untuk mendukung pesan pengajaran ketimbang menambahkan efek dramatis ke presentasi.
·               Kurangi penggunaan suara ; suara digunakan untuk meningkakan presentasi
·               Gunakan catatan kakiuntuk mengidentifikasi slide.

 Tahap Pelaksanaan
·                  Membuka aplikasi Microsoft PowerPoint
·                  Memilih template atau background
·                  Mengamati gambar dengan seksama serta mengindentifikasi proses atau bagian- bagai dari gambar yang perlu diketahui oleh siswa
·                Mulai menuliskan materi, namun diingat bahwa slide yang dibuat harus runtut.
·                  Memilih warna background dan warna tulisan yang tepat, sehingga dalam penyampaian slide yang ditampilkan terlihat dengan jelas.
·                  Menggunakan efek animasi yang serasi dan indah, sehingga pembelajaran jadi menarik.
·                  Mengecek ulang apakah ada kesalahan letak atau pemberian efek animasi yang tidak sesuai.

Tahap akhir
Setelah membuat slide presentasi maka hasil akhirnya dapat dilihat dengan menggunakan slide show yang merupakan hasil keselurahan presentasi. Disini akan terlihat animasi yang dimainkan. Dalam pembelajaran dikelas nantinya akan diproyeksikan kelayar dengan menggunakan LCD Proyektor.
Dapat dilihat pada lampiran II.






BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

            Media merupakan kategori yang sangat luas : teks, audio, visual, video, perekayasa, dan orang-orang. Sebuah format media merupakan bentuk fisik yang didalamnya pesan di sertakan dan di tampilkan. Format media mencakup; papan tulis penanda (visual dan teks), slide power point (teks dan visual), CD ( suara dan musik ) DVD (video), dan multimedia computer ( audio, teks, dan video) masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan yang berbeda-beda dalam hal jenis pesan yang dapat di rekam dan di tampilkan.
             Memilih sebuah format media bisa menjadi tugas yang rumit. factor-faktor yang harus di pertimbangkan meliputi sejumlah besar media dan tekhnologi yang tersedia, keragaman pemelajar, dan banyaknya tujuan yang harus di raih. Ketika memilih format media,harus diperhatikan : situasi, atau keadaan pengajaran (kelompok besar, kecil, atau pengajaran sendiri), variable pemelajar (pembaca, bukan pembaca, atau lebih suka mendengar) dan sifat tujuan (kognitif, afektif, psikomotorik dan antarpersonal), kemampuan menyajikan dari tiap-tiap format media (visual diam, visual bergerak, kata-kata bercetak, atau kata-kata yang di suarakan).





DAFTAR PUSTAKA
Sharon E. Smaldino, Deborah L.Lowther, James D. Russell Instructional Technology and Media for Learning
Anderson, R. H. 1987. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, Alih bahasa oleh: Yusufhadi Miarso, dkk., edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Bruner, J. S. 1966. Toward a Theory of Instruction. Cambridge: Harvad University.
Criticos, C. 1996. Media selection. Plomp, T & Ely, D.P (Eds): International Encyclopedia of Educational Technology, 2nd ed. UK: Cambridge University Press. pp. 182 - 185.
Degeng, N. S. 2001. Media Pembelajaran. Dalam kumpulan makalah PEKERTI (Pengembangan Keterampilan Instruntur) untuk Quatum Teaching. Karya tidak diterbitkan.
Gagne, R. M. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction, 4th ed. New York: CBS College Publishing.
Gagne, R.M., Briggs, L.J & Wager, W.W. 1988. Principles of Instruction Design, 3rd ed. New York: Saunders College Publishing.
Hamalik, O. 1994. Media Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.
Heinich, R., Molenda, M., & Russel, J.D. 1993. Instructional Media and the New Technologies of Instruction, 4th ed. New York: Macmillan Publishing Company.
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
Sudjana, N. & Rivai, A. 1992. Media Pengajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru Badung.
Artikel  I Wayan Sukra Warpala



 Lampiran I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
 (RPP)


Nama Sekolah                :     MTs Muhammadiyah 01
Mata Pelajaran                :     Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester             :     VII / 1
Standar Kompetensi        :     1.       Memahami lingkungan kehidupan manusia
Kompetensi Dasar          :     1.1.    Mendiskripsikan keragaman bentuk muka bumi, proses pembentukan dan dampaknya   terhadap kehidupan
Alokasi Waktu                :     12 jam pelajaran ( 6 x pertemuan )


A.    TUJUAN PEMBELAJARAN      :
      Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
Pertemuan 1 :
-  Menjelaskan proses alam endogen dan eksogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi dengan Tekun ( diligence )
-  Menjelaskan dampak positif dan negatif dari tenaga endogen dan eksogen dengan Tekun ( diligence )
Pertemuan 2 :
-  Menjelaskan gejala diastropisme dan vulkanisme dengan Tekun ( diligence )
Pertemuan 3 :
-  Membedakan tipe-tipe gunung menurut bentuknya dengan Tekun ( diligence )
Pertemuan 4 :
-  Menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya gempa bumi dan akibat yang ditimbulkan Secara telitian ( carefulness)
-  Menyebutkan jenis batuan berdasarkan proses pembentukannya Secara telitian ( carefulness)
Pertemuan 5 :
-  Menjelaskan terjadinya proses pelapukan  Secara telitian ( carefulness)
Pertemuan 6 :
-  Menyebutkan faktor penyebab erosi dan dampak erosi Secara telitian ( carefulness)

v  Karakter siswa yang diharapkan :               Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)

B.     MATERI  PEMBELAJARAN     :
      1.    PROSES ALAM ENDOGEN TERHADAP PEMBENTUKAN MUKA BUMI.
2.   GEJALA DISATROPISME DAN VULKANISME
3.    TIPE-TIPE GUNUNG MENURUT BENTUKNYA
4.    FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA GEMPA BUMI
5.   JENIS-JENIS BATUAN MENURUT PROSES PEMBENTUKANNYA
6.   PROSES PELAPUKAN

C.      METODE PEMBELAJARAN    :
     1.   Ceramah bervariasi
      2.   Diskusi
      3.   Inquiry
      4.   Tanya jawab
      5.   Simulasi
      6.   Observasi / pengamatan

 D.    LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN       :
      Pertemuan I :
a.    Pendahuluan
            -     Apersepsi              :      Sebutkan kondisi/tampakan alam di daerah masing-masing
            -     Motivasi                :  -   Mengapa masing-masing daerah berbeda bentuk bentang alamya
                                                   - Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut.
      b.    Kegiatan Inti  :
§ Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- Menjelaskan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi dengan Tekun ( diligence )
-  Melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
- Menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
- Memfasilitasi terjadinya interaksi antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
- Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
- Memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.

§ Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
-  membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
-  memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
-  Salah satu siswa disuruh menjelaskan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya berbagai bentukan di permukaan bumi
-  Siswa dibagi menjadi 2 kelompok
                  *    Kelompok I     :      diberi tugas memberikan contoh faktor penyebab terjadinya bentukan  muka bumi yang berasal dari luar / eksogen
                  *    Kelompok II    :      Memberikann contoh penyebab terjadinya bentukan muka bumi yang  berasal dari dalam / endogen
-  Setiap kelompok membuat hasil laporan dari diskusi kelompok Secara telitian ( carefulness)
-  kelompok mempresentasikan hasil diskusi di depan dan kelompok lain memberikan tanggapan
-  tanya jawab tentang perbedaan faktor endogen dan eksogen
-  memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
-  memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
-  memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
-  memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
-  memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
-  memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang  menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

§ Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
-  Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
-  Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan

c. Kegiatan Penutup
      Dalam kegiatan penutup, guru:
-  bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
-  melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
-  memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
-  merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
E.     SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN       :
     1.    Peta
     2.    Atlas
     3.    Globe
     4.    Kertas karton /HVS
     6.    Slide Power Point
     7.    Buku IPSyang relevan

F.     PENILAIAN    :
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk
 Instrumen
Contoh
Instrumen
·   Mengidentifikasi bentuk-bentuk muka bumi daratan dan dasar laut

·   Mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan   terjadinya     bentuk muka bumi.



·   Mengidentifikasi dampak positif dan negatif dari tenaga endogen dan eksogen bagi kehidupan serta upaya penanggulangannya.



Sebutkan jenis-jenis bentuk muka bumi daratan!

Apakah yang dimaksud tenaga relief muka bumi dan 2 bentuk /jenis relief

Sebutkan contoh relief daratan .
 Sebutkan contoh relief lautan
Dampak negatif tenaga endogen adalah adanya getaran orogenik yang menimbulkan.....
a. Patahan
b. Lipatan
c. Gunung api
d. Gempa

Jelaskan struktur lapisan bumi!

Sebutkan jenis-jenis struktur patahan dan lipatan!

Bagaimana menanggulangi dampak negatif tenaga eksogen dan endogen?




                                                                                   
Mengetahui,
Kepala Sekolah
MTs Muhammadiyah 01


( Dra. SAYIDATUL BUDUR )
NIP. 196309281991032002

    Pekanbaru,  Januari  2011
    Guru Mapel  IPS,



   (   MARNIATI, S.Sos       )
   NIP.19730323 200501 2 003

LAMPIRAN II :  Globe, Atlas dan Peta


























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar