BAB I
PENDAHULUAN
A. A.
Latar Belakang
Media (bentuk
jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius,
yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’ (Arsyad,
2002; Sadiman, dkk., 1990). Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai
perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat
berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware).
Sedangkan menurut Gerlach & Ely (dalam Arsyad, 2002), bahwa media jika
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi, yang menyebabkan siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap. Jadi menurut pengertian ini, guru, teman sebaya, buku
teks, lingkungan sekolah dan luar sekolah, bagi seorang siswa merupakan media.
Pengertian ini sejalan dengan batasan yang disampaikan oleh Gagne (1985), yang
menyatakan bahwa media merupakan berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsang untuk belajar.
Banyak batasan
tentang media, Association of Education and Communication Technology (AECT)
memberikan pengertian tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dan informasi. Dalam hal ini terkandung pengertian
sebagai medium (Gagne, et al., 1988) atau mediator,
yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses
belajar -siswa dan isi pelajaran. Sebagai mediator, dapat pula mencerminkan
suatu pengertian bahwa dalam setiap sistem pengajaran, mulai dari guru sampai
kepada peralatan yang paling canggih dapat disebut sebagai media. Heinich, et.al.,
(1993) memberikan istilah medium, yang memiliki pengertian yang sejalan dengan
batasan di atas yaitu sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber
dan penerima.
Dalam dunia
pendidikan, sering kali istilah alat bantu atau media komunikasi digunakan
secara bergantian atau sebagai pengganti istilah media pendidikan
(pembelajaran). Seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1994) bahwa dengan
penggunaan alat bantu berupa media komunikasi, hubungan komunikasi akan dapat
berjalan dengan lancar dan dengan hasil yang maksimal. Batasan media seperti
ini juga dikemukakan oleh Reiser dan Gagne (dalam Criticos, 1996; Gagne, et
al., 1988), yang secara implisit menyatakan bahwa media adalah segala alat
fisik yang digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran. Dalam pengertian
ini, buku/modul, tape recorder, kaset, video recorder, camera video, televisi,
radio, film, slide, foto, gambar, dan komputer adalah merupakan media
pembelajaran. Menurut National Education Association -NEA (dalam Sadiman, dkk.,
1990), media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio
visual beserta peralatannya.
Dengan kemajuan
teknologi di berbagai bidang, misalnya dalam teknologi komunikasi dan informasi
pada saat ini, media pembelajaran memiliki posisi sentral dalam proses belajar
dan bukan semata-mata sebagai alat bantu. Media pembelajaran memainkan peran
yang cukup penting untuk mewujudkan kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan
efisien. Dalam posisi seperti ini, penggunaan media pembelajaran dikaitkan
dengan apa-apa saja yang dapat dilakukan oleh media, yang mungkin tidak mampu
dilakukan oleh guru (atau guru melakukannya kurang efisien). Dengan kehadiran
media pembelajaran maka posisi guru bukan lagi sebagai satu-satunya sumber
belajar, tetapi sebagai fasilitator. Bahkan pada saat ini media telah diyakini
memiliki posisi sebagai sumber belajar yang menyangkut keseluruhan lingkungan
di sekitar pebelajar hasil belajar
seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (kongkret) berdasarkan
kenyataan yang ada di lingkungan hidupnya, kemudian melalui benda-benda tiruan,
dan selanjutnya sampai kepada lambang-lambang verbal (abstrak). Untuk kondisi
seperti inilah kehadiran media pembelajaran sangat bermanfaat. Dalam posisinya
yang sedemikian rupa, media akan dapat merangsang keterlibatan beberapa alat
indera. Di samping itu, memberikan solusi untuk memecahkan persoalan
berdasarkan tingkat keabstrakan pengalaman yang dihadapi pebelajar. Kenyataan
ini didukung oleh landasan teori penggunaan media yang dikemukakan oleh Edgar
Dale, yaitu teori Kerucut Pengalaman Dale (Dale’s Cone of Experience)
Media
pembelajaran merupakan suatu perantara seperti apa yang dimaksud pada
pernyataan di atas. Dalam kondisi ini, media yang digunakan memiliki posisi
sebagai alat bantu dalam kegiatan pembelajaran, yaitu alat bantu mengajar bagi
guru (teaching aids). Misalnya alat-alat grafis, photografis, atau
elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyususn kembali informasi visual
atau verbal. Sebagai alat bantu dalam mengajar, media diharapkan dapat
memberikan pengalaman kongkret, motivasi belajar, mempertinggi daya serap dan
retensi belajar siswa. Sehingga alat bantu yang banyak dan sering digunakan
adalah alat bantu visual, seperti gambar, model, objek tertentu, dan alat-alat
visual lainnya. Oleh karena dianggap sebagai alat bantu, guru atau orang yang membuat
media tersebut kurang memperhatikan aspek disainnya, pengembangan
pembelajarannya, dan evaluasinya.
dalam proses
belajar mengajar sebaiknya diusahakan agar terjadi variasi aktivitas yang
melibatkan semua alat indera pebelajar. Semakin banyak alat indera yang
terlibat untuk menerima dan mengolah informasi (isi pelajaran), semakin besar
kemungkinan isi pelajaran tersebut dapat dimengerti dan dipertahankan dalam
ingatan pebelajar. Jadi agar pesan-pesan dalam materi yang disajikan dapat
diterima dengan mudah (atau pembelajaran berhasil dengan baik), maka pengajar
harus berupaya menampilkan stimulus yang dapat diproses dengan berbagai indera
pebelajar. Pengertian stimulus dalam hal ini adalah suatu “perantara” yang
menjembatani antara penerima pesan (pebelajar) dan sumber pesan (pengajar) agar
terjadi komunikasi yang efektif.
B.
Fungsi Media
Menurut
Basyaruddin Usman dan H. Asnawir (2002;13-15) :
1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan
pengalaman yang dimiliki siswa
2. Media dapat mengatasi ruang kelas
3. Media dapat memungkinkan adanya interaksi
langsung antara siswa dengan lingkungannya
4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
5. Media dapat menanamkan konsep dasar yang
benar, konkrit dan realistis
6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat
baru
7. Media dapat membangkitkan motivasi dan
merangsang siswa untuk belajar
8. Media dapat memberikan
pengalaman yang integral dari sesuatu yang konkrit sampai kepada sesuatu yang
bersifat abstrak.
Secara umum fungsi media pembelajaran dalam pembelajaran
sebagai berikut :
1. Memperjelas penyajian pesan agar
tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata – kata tertulis atau
lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu
dan daya indera.
3. Penggunaan media pembelajaran secara
tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap anak didik. Dalam hal ini media
pembeda saran berguna untuk :
a.
Menimbulkan
kegairahan belajar.
b.
Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan.
c.
Memungkinkan
anak didik belajar sendiri – sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan
mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP)/MTs
berusaha memberikan wawasan secara komprehensif tentang peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu-isu sosial. Berbagai tradisi
dalam ilmu sosial, termasuk konsep, teori, fakta, struktur, metode dan
penanaman nilai-nilai dalam ilmu sosial perlu dikemas secara pedagogis,
integratif dan komunikatif serta relevan dengan situasi dan kondisi yang
berkembang dalam masyarakat.
Di dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP, 2006 ) menegaskan bahwa
melalui mata pelajaran IPS peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi Warga
Negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab serta warga dunia yang
cinta damai. Fenomena kehidupan global di masa mendatang yang penuh dengan
tantangan, menuntut mata pelajaran IPS untuk dirancang bisa mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial
masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
C. B.
Media
Pembelajaran IPS – SMP/MTs
Media pembelajaran adalah sarana yang membantu para guru.
Jenis media yang bisa dikembangkan dalam pebelajaran materi IPS diantaranya :
1.
Hal – hal yang bersifat visual, seperti slide, bagan, matrik, gambar,
peta/atlas dan globe
2.
Suara (audio) baik suara guru ataupun suara kaset.
3.
Suara yang disertai visualisasi (audio – visual) seperti tayangan televisi,
film, vidio.
Bruner, J. S. 1966. Toward a Theory of Instruction. Cambridge: Harvad University.
Criticos, C. 1996. Media selection. Plomp, T & Ely, D.P (Eds): International Encyclopedia of Educational Technology, 2nd ed. UK: Cambridge University Press. pp. 182 - 185.
Degeng, N. S. 2001. Media Pembelajaran. Dalam kumpulan makalah PEKERTI (Pengembangan Keterampilan Instruntur) untuk Quatum Teaching. Karya tidak diterbitkan.
Gagne, R. M. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction, 4th ed. New York: CBS College Publishing.
Gagne, R.M., Briggs, L.J & Wager, W.W. 1988. Principles of Instruction Design, 3rd ed. New York: Saunders College Publishing.
Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
4.
Hal – hal yang bersifat materil, seperti musium, model benda – benda.
5.
Gerak, sikap dan perilaku seperti simulasi, bermain peran.
6.
Barang cetakan seperti buku, surat kabar, majalah, jurnal, dan brosur.
7. Peristiwa atau cerita kasus yang mengandung dilema
moral.
D.
Kriteria Pemilihan Media
Pemilihan media memperhatikan
beberapa aspek antara lain :
1. Selaras dan menunjang tujuan
pembelajaran
2. Aspek materi
3. Aspek kondisi siswa
4. Ketersediaan media
5. Dapat menjelaskan apa yang akan di
sampaikan kepada siswa
6. Biaya dan pemanfaatan harus seimbang
Hal-hal yang
perlu di perhatikan sebelum menggunakan media :
1. Media
merupakan bagian manunggal (integrated) dengan proses atau system mengajar.
2. Media
merupakan sumber dari pada data
3. Guru
harus memahami benar hirarki dari pada jenis dan kegunaan media yang di pakai.
4. Media
yang akan di pakai harus di uji kegunaannya
5. Penggunanan
media harus terorganisir secara sistematis.
6. Media
tersebut harus menguntungkan, memperlancar proses dan merangsang semangat
siswa.
Setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik dan keunggulan masing-masing maka diharapkan guru dapat memilih
dan menentukan macam-macam media sesuai dengan topik bahasan dan karakteristik
materi pelajaran. Agar pemilihan dan penentuan media tersebut bisa efektif,
maka perlu mempertimbangkan beberapa kriteria, antara lain:
1.
Obyektifitas.
Dalam memilih media perlu meminta saran atau pendapat
dari teman sejawat, bukan berdasar kesenangan pribadi guru.
2. Program
pembelajaran
P Penentuan media bisa menunjang pencapaian tujuan
program pembelajaran atau
se sesuai dengan pokok bahasan yang akan disampaikan.
3. Sasaran
program
Berdasarkan uraian
diatas maka dalam pembelajaran IPS untuk
tingkat SMP/MTs kelas VII dengan pembahasan materi yang berjudul Keragaman Bentuk Muka Bumi digunakan media visual berupa buku paket IPS, LKS, Globe, Power Point yang
menguraikan isi materi yang akan di sampaikan oleh guru kepada siswa, Pemilihan
Power Point ini dengan pertimbangan
lebih menarik minat siswa dalam memahami materi ini, mudah di pahami dan
sederhana. Sedangkan strategi yang dipilih adalah strategi presentasi dan pembelajaran kooperatif, dimana siswa
dikelompokkan pada kelompok kecil yang berjumlah 4-5 orang.
BAB
II
RANCANGAN
PEMBELAJARAN
A.
MATERI PEMBELAJARAN ( PERTEMUAN I )
1. PROSES ALAM ENDOGEN TERHADAP PEMBENTUKAN
MUKA BUMI.
Keberagaman bentuk muka bumi disebabkan oleh kekuatan
besar yang bekerja pada bumi. Kekuatan itu disebut tenaga geologi. Tenaga
geologi pada dasarnya dibedakan atas dua macam, yaitu tenaga endogen dan tenaga
eksogen. Tenaga endogen ialah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga
endogen mempunyai sifat membangun. Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari
luar permukaan bumi. Tenaga ini mempunyai sifat merusak permukaan bumi.
a. Proses Alam Endogen
Tahukah kamu bahwa bumi yang kita pijak ternyata
berjalan-jalan dengan kecepatan beberapa cm per tahun? Pergerakan tersebut
tidak terasa oleh kita. Namun, pergerakan tersebut menyebabkan perubahan relief
muka bumi. Pernahkah kamu melihat permukaan jalan yang amblas? Jalan amblas
ialah contoh adanya pergerakan dalam bumi. Pergerakan tersebut disebabkan oleh
tenaga yang berasal dari dalam bumi yang disebut tenaga endogen. Dengan
demikian, di dalam bumi terdapat sumber energi.
Dari manakah energi itu berasal? Ternyata di dalam bumi terdapat sumber panas
yang berasal dari inti bumi.
Perhatikanlah gambar lapisan bumi dibawah ini.
Keterangan:
Lapisan Inti: cairan kental bersuhu di atas 4.500° C dan
bertekanan tinggi, mengandung mineral cairan Besi dan Nikel (disebut juga
lapisan Nife).
Lapisan Astenosfer: merupakan lapisan kedua yang melapisi
lapisan inti dengan suhu antara 2.000-4.000° C dan tekanan terus menurun,
mengandung mineral Silicium dan Magnesium (disebut juga lapisan Sima).
Lapisan Litosfer: merupakan lapisan lebih kental dengan
suhu < 2.000° C dan tekanan terus turun. Lapisan ini disebut juga lapisan
mantel bumi.
Kerak Bumi: padat dan keras, menempel pada mantel bumi,
mengandung mineral Silicium dan Aluminium (disebut juga lapisan Sial).
Kita telah mengetahui bahwa kulit bumi itu padat, dingin,
dan terapung di atas mantel bumi. Kerak bumi yang membentuk dasar samudera
disebut lempeng samudera. Kerak bumi yang membentuk dasar benua disebut lempeng
benua. Lempeng samudera dan lempeng benua terletak di atas lapisan mantel. Kita
juga telah belajar bahwa lapisan mantel mendapat pemanasan terus-menerus dari
lapisan Sima. Pemanasan ini menyebabkan terjadinya gerakan cairan dengan arah
vertikal (konveksi) pada lapisan mantel. Akibatnya, arus konveksi ini menumbuk
kulit bumi yang terapung di atasnya.
Karena tumbukan lempeng samudera dan lempeng benua, salah
satu lempeng akan menujam ke bawah. Padahal, makin ke dalam suhu makin panas.
Akibatnya, bagian kulit bumi yang padat dan dingin yang menujam ke bawah akan
meleleh dan berubah menjadi magma serta mengeluarkan energi.
Karena tumbukan terjadi terus-menerus, akan terkumpul tumpukan magma dan
tumpukan energi. Penumpukan ini akan menyebabkan terjadinya hal-hal berikut.
(1) Tekanan ke atas dari magma, gerak lempeng, dan energi
yang terkumpul akan mampu menekan lapisan kulit bumi sehingga terjadi perubahan
letak atau pergeseran kulit bumi. Akibatnya, kulit bumi bisa melengkung
(disebut lipatan) atau patah (disebut patahan). Gejala ini disebut tektonisme.
(2) Magma akan menerobos lempeng benua di atasnya melalui
celah atau retakan atau patahan dan terbentuklah gunung api. Gejala ini disebut
vulkanisme.
(3) Bila tumpukan energi di daerah penujaman demikian
besar, energi
tersebut akan mampu menggoyang atau menggetarkan lempeng benua dan lempeng
samudera di sekitarnya. Goyangan atau getaran ini disebut gempa bumi. Gejala
ini disebut seisme.
b. Proses Alam Eksogen
Tenaga eksogen ialah tenaga yang berasal dari luar bumi
yang berpengaruh terhadap permukaan bumi. Tenaga eksogen dapat menyebabkan
relief permukaan bumi berubah. Proses perubahan muka bumi dapat berlangsung
secara mekanis, biologis, maupun secara kimiawi. Tenaga eksogen ini menyebabkan
terjadinya pelapukan, erosi, gerak massa batuan, dan sedimentasi yang bersifat
merusak bentuk permukaan bumi.
B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sebelum melaksanakan pembelajaran perlu disusun RPP agar
pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1.
C.
PERANCANGAN MEDIA SOFTWARE PRESENTASI dengan POWER POINT
Para guru memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
siswa mereka. Strategi pengajaran yang di pilih oleh para guru mempengaruhi
hasil belajar siswa. Oleh karena itu, para guru harus selektif dalam pilihan.
Dasar teori dan penelitian mengenai pengajaran menunjukkan bahwa guru bertindak
sebagi pemandu untuk meningkatkan pembelajaran siswa (Marzano, Pickering, &
Pollock, 2001). Strategi pengajaran yang
di gunakan para guru di ruang kelas mewakili berbagai perspektif teori belajar.
Presentasi
Dalam sebuah presentasi, sebuah
sumber menyajikan, mendramatisasi atau menyebarkan informasi kepada pemelajar.
Komunikasi dikendalikan oleh sumber, dengan respons segera yang terbatas atau
interaksi dengan pemelajar. Seorang guru yang menyajikan presentasi mungkin
menyelipkan pertanyaan, dan para siswa dapat secara langsung menjawabnya atau
diharuskan menjawab. Dapat juga para siswa bisa bertanya ketika bahan
pengajaran sedang di sajikan. Guru bisa memilih untuk mengendalikan interaksi
didalam presentasi. Sumber informasi juga bisa berupa buku ajar, situs internet
dll.
Keuntungan
Strategi Presentasi :
·
Menyajikan (hanya) sekali ; informasi
yang disajikan sekali saja bagi seluruh siswa untuk mendengarkannya.
·
Strategi Mencatat ; siswa bisa
menggunakan sejumlah strategi mencatat untuk menangkap informasi yang
disajikan.
·
Sumber Infomasi ; sumber daya tekhnologi
dan media bisa bertindak sebagai sumber informasi berkualitas.
·
Presentasi siswa ; para siswa bisa
menyajikan informasi yang telah mereka pelajari keseluruh kelas
Keterbatasan :
·
Sulit bagi beberapa siswa ; tidak
seluruh siswa merespons dengan baik terhadap format presentasi untuk
mempelajari informasi.
·
Berpotensi membosankan ; tanpa
interaksi, presentasi bisa menjadi sangat membosankan.
·
Kesulitan mencatat ; para siswa mungkin
harus belajar bagaimana mencatat hal-hal penting dari presentasi.
·
Kesesuaian umur ; para siswa yang
berusia lebih muda mungkin mengalami kesulitan mengikuti presentasi yang
panjang.
Panduan
Perancangan media Presentasi Power Point :
·
Pilihlah jenis huruf, ukuran, dan warna.
Ukuran huruf sebesar 24 atau lebih besar lagi
memudahkan pembacaan.
Warna teks sebaiknya kontras.
Gunakan
huruf kecil semua dan huruf besar semua dengan tepat.
·
Gunakan latar belakang yang polos dan
berwarna cerah. Sebagian besar orang merasa bahwa teks yang gelap pada latar
belakang yang terang lebih mudah dibaca ketimbang teks yang terang pada latar
belakang yang gelap.
·
Letakkan judul berada dirata tengah atau
kiri di puncak slide.
·
Gunakan komunikasi yang singkat. Gunakan
kata pada setiap slide seminimum mungkin.
·
Gunakan sebuah templateuntuk membuat
format visual yang konsisten.
·
Gunakan slide induk untuk membuat format
teks yang konsisten.
·
Kurangi fitur yang berlebihan.
·
Gunakan gambar yang sesuai ; hindari
gambar yang tidak sesuai dan tidak relevan dengan konten anda.
·
Gunakan transisi yang konsisten
·
Gunakan “bangunan” sederhana
·
Gunakan dengan cermat animasi untuk
mendukung pesan pengajaran ketimbang menambahkan efek dramatis ke presentasi.
·
Kurangi penggunaan suara ; suara
digunakan untuk meningkakan presentasi
·
Gunakan catatan kakiuntuk
mengidentifikasi slide.
Tahap Pelaksanaan
·
Membuka
aplikasi Microsoft PowerPoint
·
Memilih
template atau background
·
Mengamati
gambar dengan seksama serta mengindentifikasi proses atau
bagian- bagai dari gambar yang
perlu diketahui oleh siswa
·
Mulai menuliskan materi, namun
diingat bahwa slide yang dibuat harus runtut.
·
Memilih
warna background dan warna tulisan yang tepat, sehingga dalam penyampaian slide
yang ditampilkan terlihat dengan
jelas.
·
Menggunakan
efek animasi yang serasi dan indah, sehingga pembelajaran jadi menarik.
·
Mengecek
ulang apakah ada kesalahan letak atau pemberian efek animasi yang tidak sesuai.
Tahap akhir
Setelah membuat
slide presentasi maka hasil akhirnya dapat dilihat dengan menggunakan slide
show yang merupakan hasil keselurahan presentasi. Disini akan terlihat animasi
yang dimainkan. Dalam pembelajaran dikelas nantinya akan diproyeksikan kelayar
dengan menggunakan LCD Proyektor.
Dapat
dilihat pada lampiran II.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Media merupakan
kategori yang sangat luas : teks, audio, visual, video, perekayasa, dan
orang-orang. Sebuah format media merupakan bentuk fisik yang didalamnya pesan
di sertakan dan di tampilkan. Format media mencakup; papan tulis penanda
(visual dan teks), slide power point (teks dan visual), CD ( suara dan musik )
DVD (video), dan multimedia computer ( audio, teks, dan video) masing-masing
memiliki kelebihan dan keterbatasan yang berbeda-beda dalam hal jenis pesan
yang dapat di rekam dan di tampilkan.
Memilih sebuah format media bisa menjadi tugas
yang rumit. factor-faktor yang harus di pertimbangkan meliputi sejumlah besar
media dan tekhnologi yang tersedia, keragaman pemelajar, dan banyaknya tujuan
yang harus di raih. Ketika memilih format media,harus diperhatikan : situasi,
atau keadaan pengajaran (kelompok besar, kecil, atau pengajaran sendiri),
variable pemelajar (pembaca, bukan pembaca, atau lebih suka mendengar) dan
sifat tujuan (kognitif, afektif, psikomotorik dan antarpersonal), kemampuan
menyajikan dari tiap-tiap format media (visual diam, visual bergerak, kata-kata
bercetak, atau kata-kata yang di suarakan).
DAFTAR
PUSTAKA
Sharon
E. Smaldino, Deborah L.Lowther, James D. Russell Instructional Technology and Media for Learning
Anderson, R. H. 1987. Pemilihan dan
Pengembangan Media Untuk Pembelajaran, Alih bahasa oleh: Yusufhadi Miarso,
dkk., edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
Arsyad, A. 2002. Media Pembelajaran, edisi 1. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.Bruner, J. S. 1966. Toward a Theory of Instruction. Cambridge: Harvad University.
Criticos, C. 1996. Media selection. Plomp, T & Ely, D.P (Eds): International Encyclopedia of Educational Technology, 2nd ed. UK: Cambridge University Press. pp. 182 - 185.
Degeng, N. S. 2001. Media Pembelajaran. Dalam kumpulan makalah PEKERTI (Pengembangan Keterampilan Instruntur) untuk Quatum Teaching. Karya tidak diterbitkan.
Gagne, R. M. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction, 4th ed. New York: CBS College Publishing.
Gagne, R.M., Briggs, L.J & Wager, W.W. 1988. Principles of Instruction Design, 3rd ed. New York: Saunders College Publishing.
Hamalik, O. 1994. Media
Pendidikan, cetakan ke-7. Bandung: Penerbit PT. Citra Aditya Bakti.
Heinich, R., Molenda, M., & Russel, J.D. 1993. Instructional Media
and the New Technologies of Instruction, 4th ed.
New York: Macmillan Publishing Company.Sadiman, A.S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahadjito. 1990. Media Pendidikan: pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya, edisi 1. Jakarta: Penerbit CV. Rajawali.
Sudjana, N. & Rivai, A.
1992. Media Pengajaran. Bandung: Penerbit CV. Sinar Baru Badung.
Artikel I Wayan Sukra Warpala
Lampiran I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama
Sekolah : MTs Muhammadiyah 01
Mata
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas /
Semester : VII / 1
Standar
Kompetensi : 1. Memahami
lingkungan kehidupan manusia
Kompetensi Dasar : 1.1. Mendiskripsikan keragaman bentuk muka bumi,
proses pembentukan dan dampaknya
terhadap kehidupan
Alokasi
Waktu : 12 jam pelajaran ( 6 x pertemuan )
A.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah
selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
Pertemuan 1 :
- Menjelaskan proses alam endogen dan eksogen yang menyebabkan terjadinya
bentuk muka bumi dengan Tekun ( diligence
)
- Menjelaskan dampak positif dan negatif dari tenaga endogen dan eksogen dengan Tekun ( diligence )
Pertemuan 2 :
- Menjelaskan gejala diastropisme dan
vulkanisme dengan Tekun ( diligence )
Pertemuan 3 :
- Membedakan tipe-tipe gunung menurut
bentuknya dengan Tekun ( diligence )
Pertemuan 4 :
- Menyebutkan faktor-faktor penyebab
terjadinya gempa bumi dan akibat yang ditimbulkan Secara telitian
( carefulness)
- Menyebutkan jenis batuan berdasarkan
proses pembentukannya Secara telitian
( carefulness)
Pertemuan 5 :
-
Menjelaskan
terjadinya proses pelapukan Secara
telitian ( carefulness)
Pertemuan 6 :
-
Menyebutkan
faktor penyebab erosi dan dampak erosi Secara telitian ( carefulness)
v Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect )
Tekun ( diligence )
Tanggung jawab ( responsibility )
Ketelitian ( carefulness)
B.
MATERI PEMBELAJARAN :
1.
PROSES ALAM ENDOGEN TERHADAP
PEMBENTUKAN MUKA BUMI.
2. GEJALA
DISATROPISME DAN VULKANISME
3.
TIPE-TIPE GUNUNG MENURUT
BENTUKNYA
4.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA GEMPA
BUMI
5. JENIS-JENIS BATUAN MENURUT PROSES
PEMBENTUKANNYA
6. PROSES PELAPUKAN
C. METODE PEMBELAJARAN :
1.
Ceramah bervariasi
2.
Diskusi
3.
Inquiry
4.
Tanya jawab
5.
Simulasi
6.
Observasi / pengamatan
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN :
Pertemuan I :
a. Pendahuluan
- Apersepsi : Sebutkan kondisi/tampakan alam di daerah
masing-masing
- Motivasi : - Mengapa
masing-masing daerah berbeda bentuk bentang alamya
- Apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan tersebut.
b. Kegiatan Inti :
§
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- Menjelaskan proses alam endogen yang
menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi dengan Tekun ( diligence )
- Melibatkan peserta didik mencari
informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari
dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari
aneka sumber;
- Menggunakan beragam pendekatan
pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
- Memfasilitasi terjadinya interaksi
antar peserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan
sumber belajar lainnya;
- Melibatkan peserta didik secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
- Memfasilitasi peserta didik melakukan
percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
§
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
- membiasakan peserta didik membaca dan
menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
- memfasilitasi peserta didik melalui
pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik
secara lisan maupun tertulis;
- Salah satu siswa disuruh menjelaskan proses
alam endogen yang menyebabkan terjadinya berbagai bentukan di permukaan bumi
-
Siswa dibagi
menjadi 2 kelompok
* Kelompok I : diberi tugas memberikan contoh faktor
penyebab terjadinya bentukan muka bumi
yang berasal dari luar / eksogen
* Kelompok II : Memberikann contoh penyebab terjadinya
bentukan muka bumi yang berasal dari
dalam / endogen
- Setiap kelompok membuat hasil laporan
dari diskusi kelompok Secara telitian
( carefulness)
- kelompok mempresentasikan hasil
diskusi di depan dan kelompok lain memberikan tanggapan
- tanya
jawab tentang perbedaan faktor endogen dan eksogen
- memberi kesempatan untuk berpikir,
menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
- memfasilitasi peserta didik dalam
pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
- memfasilitasi peserta didik
berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
- memfasilitasi peserta didik membuat
laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual
maupun kelompok;
- memfasilitasi peserta didik untuk
menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
- memfasilitasi peserta didik melakukan
kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan
rasa percaya diri peserta didik.
§
Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang
belum diketahui siswa
- Guru bersama siswa bertanya jawab
meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
- bersama-sama dengan peserta didik
dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan
pelajaran;
- melakukan penilaian dan/atau refleksi
terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
- memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran;
- merencanakan kegiatan tindak lanjut
dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik;
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN :
1. Peta
2. Atlas
3. Globe
4. Kertas
karton /HVS
6. Slide
Power Point
7. Buku
IPSyang relevan
F. PENILAIAN :
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Penilaian
|
||
Teknik
|
Bentuk
Instrumen
|
Contoh
Instrumen
|
|
· Mengidentifikasi
bentuk-bentuk muka bumi daratan dan dasar laut
· Mendeskripsikan
proses alam endogen yang menyebabkan
terjadinya bentuk muka bumi.
· Mengidentifikasi
dampak positif dan negatif dari tenaga endogen dan eksogen bagi kehidupan
serta upaya penanggulangannya.
|
Sebutkan jenis-jenis bentuk muka bumi daratan!
Apakah yang dimaksud tenaga relief muka bumi dan 2 bentuk
/jenis relief
Sebutkan contoh relief daratan .
Sebutkan contoh relief lautan
Dampak negatif tenaga
endogen adalah adanya getaran orogenik yang menimbulkan.....
a. Patahan
b. Lipatan
c. Gunung api
d. Gempa
Jelaskan struktur
lapisan bumi!
Sebutkan jenis-jenis
struktur patahan dan lipatan!
Bagaimana menanggulangi dampak negatif tenaga eksogen dan
endogen?
|
Mengetahui,
Kepala Sekolah
MTs Muhammadiyah 01
( Dra. SAYIDATUL BUDUR )
NIP. 196309281991032002
|
Pekanbaru, Januari 2011
Guru Mapel IPS,
( MARNIATI, S.Sos )
NIP.19730323 200501 2 003
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar